Disina lah kami sekarang, di pulau yang yang asing bagi kami, pulau yang tak pernah terbayangkan oleh kami, pulau tempat kami mencari rezeki, pulau yang sangat sedikit masyarakat nya menggunakan mobil, hanya motor dan becak saja alat transportasi di pulau ini. Kami sempat berfikir jika kami tidak ada keluar dari pulau ini selama setahun kemungkinan kami akan mengatakan WAUUU ketika melihat mobil2 yang benar2 nyata #agaklebaysichsebenarnya
Semula kami tidak saling mengenal satu sama lain, kami berasal dari provinsi yang berbeda, pekerjaan ini yang mempertemukan kami, kami semua ada 25 orang, dan 5 di antaranya adalah kami, kami terbentuk menjadi keluarga baru di pulau yang sangat asing bagi kami, semua permasalahan yang ada kami rundingkan bersama dan mencari permasalahan yang tepat, yaa inilah keluarga baru saya selama setahun belakangan ini, keluarga yang membuat aku tidak merasa sendiri di pulau ini, kami semua bekerja di kantor yang berbeda, tapi dibawah naungan perusahaan yang sama.
Ini lah kami, setiap pulang kerja kami sering berbagi cerita apa yang terjadi di kantor kami masing2, walaupun itu hanya sebentar, keluarga ini membuat kita hanya memiliki sedikit waktu untuk diri sendiri, tapi kami tetap menjadi pribadi yang mandiri, pribadi yang tidak saling ketergantungan satu sama lain. kami memang tidak tinggal di rumah mewah seperti wanita karir lainnya, kami hanya tinggal di rumah yang terbilang sangat sederhana, dan kami menikmati semua kesederhanaan ini.
Ini lah keluargaku sekarang, keluarga yang akan menemani hari2ku hingga akhir tahun ini.
Diantara kami berlima aku lah yang paling muda, paling pemalas, paling cerewet, paling pemarah. Tapi aku bukan anak manja dan kekanak-kanakan. Terkadang mereka suka kesal padaku saat sifat cerewet dan pemarah ku keluar, tapi aku lebih sering mendiamkan ocehan mereka.
Di pulau ini, di rumah ini juga aku punya teman untuk selalu beradu argumen, mereka selalu bilang kalau kami berantem, tapi kenyataannya itu tidak, sewaktu masa kuliah aku jg punya teman untuk beradu argumen, ketika di kost jjgada, tp satu hal yang harus diingat, teman yang sering beradu argumen denganku la yang masih sering menghubungi ku hingga saat ini..
Terserah kalian mau berpendapat apa tapi ini laa aku, orang yang telah merantau semenjak usia 15 tahun, memulai hidup baru di tempat baru, teman baru, semua serba baru, tapi semua tidak seindah yang di bayangkan, awal SMA pernah di bully sama teman sebangkuku, hanya karna aku dr desa dan menggunakan bahasa AKU bukan GUE , bahasa yang sehari2 mereka gunakan. Dan hingga saat ini aku tidak pernah bener2 akur dengannya.
Kehidupanku mulai membaik seiring waktu, aku mulai bersahabat dengan lingkunganku, belajar untuk lebih cepat untuk beradaptasi dengan apapun, dan itu hanya bertahan 3 tahun, orangtua ku melarang keras ketika aku ingin melanjutkan kuliah ku di jakarta, kota yang 3 tahun telah aku tempati, mereka menginginkan aku kuliah di kota tempat ortuku berada.
Semula kami tidak saling mengenal satu sama lain, kami berasal dari provinsi yang berbeda, pekerjaan ini yang mempertemukan kami, kami semua ada 25 orang, dan 5 di antaranya adalah kami, kami terbentuk menjadi keluarga baru di pulau yang sangat asing bagi kami, semua permasalahan yang ada kami rundingkan bersama dan mencari permasalahan yang tepat, yaa inilah keluarga baru saya selama setahun belakangan ini, keluarga yang membuat aku tidak merasa sendiri di pulau ini, kami semua bekerja di kantor yang berbeda, tapi dibawah naungan perusahaan yang sama.
Ini lah kami, setiap pulang kerja kami sering berbagi cerita apa yang terjadi di kantor kami masing2, walaupun itu hanya sebentar, keluarga ini membuat kita hanya memiliki sedikit waktu untuk diri sendiri, tapi kami tetap menjadi pribadi yang mandiri, pribadi yang tidak saling ketergantungan satu sama lain. kami memang tidak tinggal di rumah mewah seperti wanita karir lainnya, kami hanya tinggal di rumah yang terbilang sangat sederhana, dan kami menikmati semua kesederhanaan ini.
Ini lah keluargaku sekarang, keluarga yang akan menemani hari2ku hingga akhir tahun ini.
Diantara kami berlima aku lah yang paling muda, paling pemalas, paling cerewet, paling pemarah. Tapi aku bukan anak manja dan kekanak-kanakan. Terkadang mereka suka kesal padaku saat sifat cerewet dan pemarah ku keluar, tapi aku lebih sering mendiamkan ocehan mereka.
Di pulau ini, di rumah ini juga aku punya teman untuk selalu beradu argumen, mereka selalu bilang kalau kami berantem, tapi kenyataannya itu tidak, sewaktu masa kuliah aku jg punya teman untuk beradu argumen, ketika di kost jjgada, tp satu hal yang harus diingat, teman yang sering beradu argumen denganku la yang masih sering menghubungi ku hingga saat ini..
Terserah kalian mau berpendapat apa tapi ini laa aku, orang yang telah merantau semenjak usia 15 tahun, memulai hidup baru di tempat baru, teman baru, semua serba baru, tapi semua tidak seindah yang di bayangkan, awal SMA pernah di bully sama teman sebangkuku, hanya karna aku dr desa dan menggunakan bahasa AKU bukan GUE , bahasa yang sehari2 mereka gunakan. Dan hingga saat ini aku tidak pernah bener2 akur dengannya.
Kehidupanku mulai membaik seiring waktu, aku mulai bersahabat dengan lingkunganku, belajar untuk lebih cepat untuk beradaptasi dengan apapun, dan itu hanya bertahan 3 tahun, orangtua ku melarang keras ketika aku ingin melanjutkan kuliah ku di jakarta, kota yang 3 tahun telah aku tempati, mereka menginginkan aku kuliah di kota tempat ortuku berada.